Pengertian Etika, Moral dan Etiket


Pengertian Etika, Moral dan Etiket
Definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya:
1. The principles of morality, including the science of good and the nature of the right.
2. The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of human actions.
3.The science of human character in its ideal state, and moral principles as of an individuall
4.The science of duty.
Dalam etika mempunyai 2 macam Etika. yang pertama Deskriptif Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, yang kedua Etika Normatif Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini.


Pengertian Moral
istilah Moral berasal dari bahasa Latin. Bentuk tunggal kata ‘moral’ yaitu mos sedangkan bentuk jamaknya yaitu mores yang masing-masing mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan, adat. Bila kita membandingkan dengan arti kata ‘etika’, maka secara etimologis, kata ’etika’ sama dengan kata ‘moral’ karena kedua kata tersebut sama-sama mempunyai arti yaitu kebiasaan,adat. Pada akhirnya nilai moral, etika, kode perilaku dan kode etik standard profesi adalah memberikan jalan, pedoman, tolak ukur dan acuan untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang akan dilakukan dalam berbagai situasi dan kondisi tertentu dalam memberikan pelayanan profesi atau keahliannya masing-masing. Pengambilan keputusan etis atau etik, merupakan aspek kompetensi dari perilaku moral sebagai seorang profesional yang telah memperhitungkan konsekuensinya, secara matang baik-buruknya akibat yang ditimbulkan dari tindakannya itu secara obyektif, dan sekaligus memiliki tanggung jawab atau integritas yang tinggi. Kode etik profesi dibentuk dan disepakati oleh para profesional tersebut bukanlah ditujukan untuk melindungi kepentingan individual (subyektif), tetapi lebih ditekankan kepada kepentingan yang lebih luas (obyektif).
 Bisnis dan Etika
Ada pemahaman bisnis adalah bisnis, bisnis tidak dapat dicampur adukan dengan etika. Ada anggapan bisnis adalah berbisnis bukan beretika. Ada mitos bisnis amoral, yang mengungkapkan keyakinan antara bisnis dengan moralitas dan etika tidak ada sangkut pautnya.Hal itu merupakan dua hal yang berbeda.Menurut mitos ini, Kegiatan bisnis baik mungkin untuk mendapatkan keuntungan, menjadi pusat perhatian bagaimana memproduksi, mengedarkan, menjual dan membeli barang dengan memperoleh euntungan.Untuk menunjukkan bisnis amoral tersebut, bisnis diibaratkan sebagai permainan judi, yang dapat menghalalkan segala cara untuk menang, untuk memperoleh keuntungan.Untuk membuktikan bisnis dengan etika tidak ada hubungan dapat dikemukakan bahwa:
Pengertian Etiket dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata “etiket”, yaitu: Etiket (Belanda) secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang-barang   (dagang) yang bertuliskan nama, isi, dan sebagainya tentang barang itu. Etiket (Perancis) adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik.
Perbedaan Etiket dengan Etika
Bertens dalam bukunya yang berjudul “Etika” (2000) memberikan perbedaan etiket dengan etika, yaitu Etiket menyangkut cara (tata acara) suatu perbuatan harus dilakukan manusia sedangkan Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku.Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan, bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain.
Kode etik profesi
merupakan sarana untuk membantu para pelaksana seseorang sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi, Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.