Analisis Enron


Masalah Internal Enron
1.      Adanya  penundaan pencatatan piutang karena kasnya digunakan untuk kepentingan pribadI
2.      Diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian.
3.      Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor,
4.      Membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang hanya bisa di akses oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi dan bisnis tidak sehat.
5.      Praktek akunting perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan kekhawatiran

Masalah Eksternal Enron
1.      Arthur Andersen bersikap tidak independen dalam mengaudit laporan keuangan Enron Mundurnya dynergy dari perjanjian kerjasama
2.      Melakukan out sourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan

Kekuatan dan Kelemahan Organisasi
Kekuatan organisasi
1.     Merupakan organisasi salah satu organisasi yang besar di bidang perdagangan energy di amerika
2.     Memiliki inovasi yang baik dari tujuh perusahaan energy di amerika dengan menjadi organisasi pertama di pasar Argentina
Kelemahan Organisasi
1.      Pada pola pikir McKinsey dimana mereka percaya kepada bakat-bakat individual didalam Enron dan tidak percaya kepada sistem. Orang-orang  yang berbakat dinilai dan digaji sangat tinggi. Lou Pai salah seorang pegawai di Enron berkali-kali gagal dalam jual beli listrik,tapi karena dia berbakat maka tetap dipercaya dan dipertahankan Enron walaupun sudah merugikan perusahaan puluhan juta dollar,
2.      Kevin Hannon ekskutif Enron merekrut 50 orang-orang paling berbakat dari berbagai divisi di Enron untuk membentuk divisi baru yaitu Broadband Global. McKinsey tidak menyadari kesalahan-kesalahan pola-pikir ini di Enron.
Strategi yang Digunakan Organisasi
Enron menggunakan dua macam strategi yaitu strategi mark to market dan strategi SPE dimana;
·         Konsep Mark to Market atau juga dikenal sebagai penentuan nilai wajar merupakan pendekatan standard akuntansi untuk memberikan sebuah nilai terhadap suatu instrument pasar uang di dasarkan pada harga pasar wajar yang terjadi di pasar untuk instrumen tersebut atau instrumen lain yang menyerupai.
·         Sedangkan Strategi pembelajaran ekspositori (SPE) adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.

Strategi Sukses dan Tidak Sukses
§  Strategi yang Sukses dari Enron yaitu
memulai perdagangan energi di Argentina, menjadi pasar energi pertama, dan mendapat kekuasaan dari fasilitas di Brazil. Enron mendapat fasilitas di Inggris, Wessex Water dan dari Azurix, sebuah bisnis air dunia. Lalu Azurix go-public mendapat 69% saham. Enron menjual Enron Oil & Gas demi uang dan propertinya di India dan china. Dengan demikian Enron telah membuka pangsa pasar yang baru dan menghasilkan banyak keuntungan
§  Strategi yang tidak sukses yaitu
Enron mengubah dana pensiun yang dikenal dengan nama 401(k), mencegah karyawan menjual saham Enron untuk 30 hari. Selain itu, kesalahan strategi Enron yaitu membuat perjanjian dengan Dynegy, padahal Dynegy  pesaing industri energi terbesarnya.
Teori atau Konsep Manajemen Strategi yang Dapat Diterapkan
Teori atau konsep manajemen yang dapat diterapkan di dalam Enron adalah mark to market. Manajemen Enron telah menggelembungkan (mark up) pendapatannya US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar. Menggelembungkan nilai pendapatan dan menyembunyikan utang sejumlah itu tentu tidak bisa dilakukan sembarang orang. Diperlukan keahlian khusus dari para profesional yang bekerja atau disewa oleh Enron untuk menyulap angka-angka, sehingga selama bertahun-tahun kinerja keuangan perusahaan ini tampak tetap terlihat baik.
Kritik dan Rekomendasi untuk perkembangan organisasi di Masa Mendatang
Menarik dari pelajaran amat berharga dari kasus Enron, kepada semua pihak yang berkepentingan, antara lain emiten, direksi, dewan komisaris, komite audit, otoritas pasar modal, profesi penunjang pasar modal. Khususnya profesi akuntan publik sebagai auditor eksternal harus secepatnya meningkatkan profesionalismenya, antara lain pengetahuan di bidang instrumen derivatif dan lindung nilai, penyusunan sistem dan prosedur pengendaliannya sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku, serta implementasi praktik good corporate governance.
Eksistensi pasar modal sebagai financial subsystem dapat memberikan nilai tambah bagi sistem perekonomian secara keseluruhan dalam pengalokasian modal secara efisien, transparan dan adil bila diukur dari hubungan tingkat risiko dengan imbalan investasinya, tanpa harus mengorbankan kepentingan pemodal publik, kreditur dan pelaku pasar modal lainnya. Akhirnya diharapkan dapat memberikan iklim yang kondusif bagi perkembangan pasar modal dalam jangka panjang.